Halaman

Kamis, 31 Januari 2019

China 2019 Hari 3

Catatan perjalanan Shenzhen, Beijing, Harbin 2019

Hari ke-3 Harbin: St Sophia, Zongyang Street, Zhaolin Park, Stalin Park, Ice-Snow World, Harbin Station

Seri ini terdiri dari:
Hari ke-1 7 Januari 2019 Awal mula perjalanan dan Shenzhen (lay over)
Hari ke-2 8 Januari 2019 Beijing: Forbidden City/ Kota Terlarang, Wangfujing, Beijing Railway Station
Hari ke-3 9 Januari 2019 Harbin: St Sophia, Zongyang Street, Zhaolin Park, Stalin Park, Ice-Snow World, Harbin Station
Hari ke-4 10 Januari 2019 Beijing: Temple of Heaven, Hotpot di Hongyuan Nanmen Meat in Hot Pot, National Stadium
Hari ke-5 11 Januari 2019 Beijing: Badaling Great Wall, Summer Palace
Hari ke-6 12 Januari 2019 Beijing: Yuanmingyuan Park


Sebelumnya

Sehari sebelumnya kami menuju Harbin dengan menggunakan kereta dari Beijing. Perjalanan yang memakan waktu sepuluh jam lebih kami sengaja tempuh di malam hari agar bisa menghemat anggaran untuk menginap. Sekita pukul 20 kami berangkat dari Beijing dan akhirnya sampai sekitar pukul 6.43 di Harbin. Karena kami bermalam di kereta jadi kami jelas tidak mandi (ya betul tidak mandi), karenanya minimal sebelum menginjakkan kaki keluar dari stasiun kami harus agak bersih sedikit dan dandan lah ya. Jadi keluar dari arah peron kami menuju toilet dan alhamdulillah toiletnya bersih (tetap saja sebelum masuk pastikan tidak ada yang tersisa di kloset, karena kita tidka pernah tahu pengguna sebelum kita bagaimana). Satu yang menyebalkan adalah airnya dingin (ya itu udah pasti sih ya...) cuma mau gimana lagi tetap harus digunakan buat cuci muka dan gosok gigi.

Sembari berbersih kami juga mengeluarkan perlengkapan perang kami dan mulai melapisi diri kami. Body warmer yang kami beli di Beijing hari sebelumnya kami tempelkan di tubuh kami (jangan langsung kena ke kulit, pastikan direkatkan di kain/baju). Saya menempelkan masing-masing satu di tulang kering saya (karena sepatu boots saya tidak sampai dengkul sehingga tulang kering saya kedinginan) kemudian saya tutupi dengan leg warmer rajutan yang saya bawa. Saya juga melekatkan di perut (penting karena saya gampang masuk angin), dan tak lupa di iPh*ne saya (ya, kalau mau tahu kejadiannya bisa dibaca di sini). 

Masker saya juga masukkan ke saku jaket saya. Tissue (basah dan kering) sudah siap di tas. Botol minum saya kebetulan saya letakkan di sisi samping backpack kecil yang saya bawa untuk menyimpan jaket kedua saya tadinya (namun di Harbin kedua jaket tersebut sudah digunakan berlapis). Yang akhirnya saya menyesali meletakkan botol minum di luar tas karena airnya jadi beku (saking dinginnya ya). Saat yakin persiapan kami sudah selesai kami keluar dari area stasiun dan mulai menuju ke tujuan kami yang pertama.

Biaya

Transportasi
Meski tempat tujuan kami cukup banyak, namun karena letaknya berdekatan sehingga perpindahan kami banyak dilakukan dengan jalan kaki. Jujur karena saya ga nyatet tepatnya berapa jadi ini seingat saya aja ya... Intinya sih karena ke mana-mana naik bus jadi persiapkan uang receh atau uang kertas bernilai kecil karena bus ga menyediakan kembalian. Sama jenis bus yang dinaiki berdampak dengan biaya masuknya. Pastikan melihat tulisan yang ada di atas box buat masukin uang untuk memastikan berapa biaya yang dikenakan pada penumpang. Berikut adalah total biaya transportasi yang saya keluarkan:

Zhaolin Park => Ice-Snow World.................... 2 Yuan
Ice-Snow World => Zongyang Street.............. 3 Yuan
Zongyang Street => Harbin Railway............... 2 Yuan

Tiket masuk
Karena kami datang ke Harbin untuk meramaikan winter festival-nya, sehingga sebelumnya kami sudah mencari informasi mengenai tempat yang akan kami datangi. Sebenarnya ada tiga tempat yang umumnya didatangi ketika winter festival ini, yaitu Zhaoling Park (gratis), Ice and Snow World (bayar, 330 Yuan) dan Sun Island (bayar, 330 Yuan). Kami hanya masuk ke Ice-Snow World karena waktu dan harga (lebih berat karena harga sih sebenarnya hahaha) yang tidak memungkinkan untuk datang ke Sun Island juga. Karena itulah biaya yang kami keluarkan untuk tiket masuk adalah:

Ice-Snow World............................................. 330 Yuan
Peta atraksi winter festival di Harbin (diambil dari www.chinahighlights.com)

St Sophia

St. Sophia
Menuju ke sana
Kami memulai perjalanan dari Harbin Railway yang letaknya memang tidak terlalu jauh dari St. Sophia jadi kami menuju ke sana dengan jalan kaki. Iya beneran jalan kaki. Sebenarnya kami berniat untuk naik bus, cuma karena Mbah G**gle ngasih wangsit nomor bus tapi kami ga bisa nemuin itu halte busnya di mana akhirnya kami mencoba untuk naik bus mana aja yang kami temui. Pas mau naik, saya memberanikan diri nanya ke supir bus-nya mengenai apakah bus ini lewat ke St. Sophia atau ga. Terus di bapaknya bingung dong, dan (sepenangkapan saya bilang) kalau St. Sophia mah deket jadi jalan aja ke arah sana (sambil nunjuk ke arah ujung kanan jalan layang) yang letaknya ada di belakang bus. Ya akhirnya setelah itu kami jalan deh ke St. Sophia.

Selama di sana
Dan... ternyata memang lumayan deket kalau dengan jalan kaki, sekitar 10 menit kami sampai di St. Sophia dan meskipun masih pagi (matahari baru keluar jam 7.30an pagi soalnya) sudah ada beberapa orang yang ada di area St. Sophia. Ah iya lupa, St. Sophia ini gereja cuma penampakannya mirip dengan St. Basil's Cathedral di Moscow yang terkenal itu (yang atapnya mirip bawang bakung). Ya, Harbin memang udah dekat banget sama Rusia (bahkan ada kereta internasional yang ke Rusia dong dari Harbin, eh tapi dari Beijing juga ada sih ya...). Jadi pengaruh Rusia di Harbin itu lekat banget, beberapa bangunan juga feel-nya Rusia banget, salah satunya adalah St. Sophia ini. 

Sayang sekali saat kami sedang datang ke sana, St. Sophia sedang ada perbaikan sehingga di sisi bawahnya ada papan penutup yang mengurangi keindahannya (meskipun tidak polos sih dan ada gambar-gambar St. Sophia-nya cuma kan tetep aja mengganggu gitu). Kami menghabiskan beberapa waktu di sini untuk berfoto. Dan, saya bener-bener merasa diingatkan dengan Rusia karena area lapang di samping St. Sophia arsitekturnya emang Rusia banget. Kami memang tidak berniat masuk ke sini sehingga kami langsung melanjutkan perjalanan ke tujuan berikutnya.

Zongyang Street  

Gerbang penanda Zongyang Street
Menuju ke sana
Dari St. Sophia, Zongyang Street dapat diakses dengan jalan kaki. Sebenarnya posisi St. Sophia, Zongyang Street dan Zhaolin Park itu posisinya seperti segitiga siku-siku dengan sudut 90 derajatnya adalah St. Sophia, jadi kalau mau ke Zhaolin Park sebenarnya bisa langsung lurus ke arah utara saja, namun kami memang memutar ke Zongyang Street terlebih dahulu baru menuju Zhaolin Park yang memang jatuhnya jadi seperti muter-muter.


Selama di sana
Zongyang Street ini terkenal sebagai area belanjanya Harbin (mirip sama Wangfujing di Beijing gitu, cuma jalannya lebih kecil, untuk dua mobil saja). Kami menyempatkan ke sini karena ingin melihat Zongyang Street pada saat pagi, karena pada malam (pulang dari Ice-Snow World) kami kembali ke sini untuk membeli beberapa oleh-oleh dari Harbin. Zongyang Street ditutup untuk mobil, namun beberapa jalan yang membelah Zongyang Street ada yang dapat diakses oleh mobil sehingga sebaiknya hati-hati dengan mobil yang lalu lalang.

Zongyang Street di pagi hari
Pada saat pagi karena kami memang lumayan pagi sehingga belum terlalu ramai, namun tidak berapa lama saat kami di sana pejalan kaki mulai memadati Zongyang Street. yang unik di sini adalah karena memang Harbin kan dikenal sebagai kota es jadi di sepanjang sisi jalan Zongyang Street ada banyak pahatan es yang lucu-lucu. Karena dingin, meskipun matahari bersinar es-es ini tentu saja tidak mencair. 

Pahatan es di pinggir jalan
Buat yang mau cari oleh-oleh, Zongyang Street bisa jadi pilihan, cuma... oleh-oleh yang ada di sini Rusia banget. Coklat-coklat yang bertuliskan alfabet kiril (alfabet yang digunakan di Rusia), 
Matryoshka doll (boneka yang kalau dibuka ada boneka lain yang lebih kecil), dan faberge egg (telur aksesoris yang di dalamnya biasa digunakan untuk menyimpan perhiasan) bisa banget dibeli di toko oleh-oleh yang ada di sini. Rekan saya membeli Matryoshka kayu denngan harga 25 Yuan. Hahaha, kalau saya boleh membandingkan Harbin ini kalau di Indonesia jadi kaya Batam gitu, karena oleh-olehnya dari Batam biasanya barang Singapura (coklat dan teman-temannya) sedangkan Harbin barang dari Rusia. 

Selain toko oleh-oleh, ada juga beberapa toko bermerek lainnya yang membuka cabang di sini. Kami sempat mampir ke Uniql* untuk lihat-lihat. Ada juga penjaja makanan yang mirip sosis gitu dan baunya menggoda banget. Saya dan rekan saya sempat bercanda, baunya enak karena dagingnya daging b*bi hahaha. Kami kurang tahu juga sih itu daging apa, cuma menghindari makanan yang ga jelas lebih baik dilakukan karena mudah sekali memakan b*bi di China.

Zhaolin Park


Menuju ke sana
Kami ke Zaholin Park dengan berjalan kaki.

Selama di sana
Saran dari saya adalah pada saat musim dingin jangan pernah melewatkan untuk bermain di taman kota, karena semua kesenangan musim dingin yang gratis bisa ditemui dan dicoba di sana. Itu juga mengapa saya menyarankan agar kami ke Zhaolin Park ini. Selain karena merupakan salah satu tempat dilangsungkannya winter festival di Harbin banyak juga area bermain lain yang bisa dimainkan di sini dan gratis. Sayangnya pada saat kami ke sana Harbin sedang tidak terlalu dingin (tepatnya paling dingin di -16 waktu itu) dan tidak sedang bersalju. Hiks... benar-benar sayang sekali. Karenanya taman ini jadi terlihat agak kotor karena ya salju dan es itu kan air sebenarnya jadi kalau ketemu tanah bakal jadi becek (sudah bisa diperkirakan sih).

Para pemahat sedang memahat es mereka
Selain itu karena masih bulan Januari, jadi winter festival-nya sebenanya baru banget dimulai jadi di taman ini masih ada persiapan yang sedang dilakukan. Ini juga saran dari saya, kalau mau datang ke winter festival usahakan di tengah-tengah festival karena kalau terlalu awal biasanya masih tahap persiapan, kalau di akhir biasanya udah mulai penghancuran dan pembersihan (yang kedua sih lebih sedih karena ngelihatnya udah pas jadi bongkah-bongkahan hahaha). Namun ga perlu takut karena banyak juga kok pahatan es yang sudah jadi dan besar (ada istana es yang ada maze-nya lho).

Selain itu karena sedang musim dingin jadi danau di taman ini sedang membeku dan bisa jadi tempat untuk bermain ice skating. Ga bawa sepatu ice skating, ga apa-apa karena sepatu kita pada dasarnya kalau temu es juga licin. Terus di beberapa tempat ada perosotan es yang bisa kita coba (yah, seperti biasa ngantrinya sama anak-anak, cuma kan di Indonesia ga ada, jadi kita yang dewasa juga boleh dong nyobain...). Ga bawa alat buat perosotannya, ga masalah... kalau bawa tas plastik atau bahkan dengan jaket aja kita bisa memainkannya (cuma emang jaket jadi kotor sih, karena waktu itu lagi banyak becek).

Taman ini luas lho, dan ada beberapa paviliun yang ornamennya China banget (jadi kontras ya sama area di St. Sophia yang Rusia banget). Kebayang sih indahnya taman ini kalau pas salju lagi penuh... Ah... salju, kami mencarimu sampai Harbin ternyata tetep ga ketemu juga. Salju yang baru turun itu indah banget padahal... Baiklah lanjut ke tempat berikutnya.

Stalin Park


Menuju ke sana
Kami menuju ke sini dengan berjalan kaki. 

Selama di sana
Awalnya kami tidak berniat ke sini karena tujuan kami adalah ke Russian Vilage yang letaknya berdekatan dengan Sun Island yang juga adalah area yang sama dengan lokasi Ice-Snow World. Jadi awalnya kami berniat dari Russian Village tersebut baru berjalan kaki ke Ice-Snow World. Namun rencana tersebut batal karena Mbah G**gle ngasih jalan adalah dengan menyebrangi Sungai Songhua dengan feri/perahu. Sebenarnya saya udah curiga karena ini kan lagi musim dingin ya, emang itu sungai ga beku. Tapi saya berpikir positif dengan asumsi kan sungi itu airnya bergerak ya, jadi mungkin aja sungainya ga beku. 

Nah sambil mencari jalan ke pier/pelabuhan kami akhirnya menemukan Stalin Park ini. Sesuai dengan namanya, Stalin Park ini juga Rusia banget (mengingatkan sama St. Petersburg). Kami di sana kemudian mencari pier, namun yang kami temukan malah area permainan es di Sungai Songhua tersebut (gambarnya di bawah ini). Area permainan ini bebas dimasuki, jadi gratis, cuma saya kurang tahu kalau mau main di situ apakah harus bayar lagi atau tidak karena akhirnya kami tidak turun ke sana dan langsung mencari jalan ke Ice-Snow World.

Buat yang penasaran dengan Russian Village, sebenarnya saya ada ide gile untuk berjalan melewati Sungai Songhua tersebut sampai ke area Russian Village yang letaknya memang pas disebarang dari Stalin Park (atau bisa juga dari arah Harbin People Flood Control Success Memorial Tower). Saya sendiri tidak mencobanya karena rekan saya sepatunya kurang nyaman yang menyebabkan kakinya sakit (masalah sepatu ini memang krusial sih buat yang jalan-jalan backpaker-an) Saya sempat melihat ada beberapa orang yang sedang berjalan melewati Sungai Songhua, namun saya sendiri tidak yakin dengan keamanannya, tapi mungkin saja patut dicoba kan? (Wink, wink)

Area bermain di sekitar Stalin Park

Ice-Snow World


Menuju ke sana
Kami menuju ke area Ice-Snow World menggunakan bus dari halte bus yang berdekatan dengan Zhonglin Park. Untuk tempat pemberhentian sendiri Halte Ice-Snow World yang ada di Songbei Avenue (paling gampang sih ikutin maps pemberhentiannya, soalnya kadang ga disebutkan dengan jelas juga di bus :D). Setelah sampai di sana karena kami bersamaan dengan beberapa orang, jujur kami akhirnya mengikuti orang-orang tersebut dan ternyata arah yang ditunjukkan oleh Mbah G**gle itu berlawanan dengan posisi pintu masuk sebenarnya dari lokasi ini.

Jadi setelah turun dari bus kita akan sampai di halte Ice-Snow World, ingat-ingat halte ini karena ketika pulang kita akan menggunakan halte Ice-Snow World yang ada di seberang dari halte di mana kita turun (artinya ketika pulang kita ga perlu menyebrang lagi). Karena untuk ke sisi seberang kita harus melewati dua jalan searah yang besar, jadi akan ada papan penunjuk ke underpass (underpass-nya terhubung dengan jalan besar juga yang membelah Songbei Avenue. Nah, setelah turun dari tangga susuri pinggiran jalan tersebut untuk menyebrang ke sisi lain dari Songbei Avenue. Ga berapa lama istana es yang tinggi dengan tulisan "Harbin Ice and Snow World" akan bisa dilihat di sebelah kanan. Petunjuk lainnya adalah semakin banyaknya penjaja alat buat bermain di salju (biasanya bapak-bapak atau ibu-ibu yang berjualan sambil berjalan).
Sisi jalan yang digunakan buat menyebrang jalan
Selama di sana
Kami datang ke sana terbilang kepagian karena memang Ice-Snow World ini lebih dikenal dengan keindahan lampu-lampunya yang baru menyala malam hari. Namun, musim dingin kan siangnya sebentar jadi datang jam 14 tinggal nunggu jam 17 juga sudah magrib/gelap kan? Hahaha... OK, lanjut lagi, jadi inget kan kalau tempat wisata di China itu kalau ga besar ya besar banget, nah area Ice-Snow World ini sueran gede banget. Di sisi sesudah istana es dengan tulisan "Harbin Ice and Snow World" akan ada pintu masuk untuk ke area Ice-Snow World. Namun... jangan masuk ke situ dulu sebelum beli tiket yang lokasinya ada di samping kanan (atau bangunan yang ada di gambar di bawah ini).

Kami merasa aneh mengapa pintu masuk dan loket pembelian harus dipisahkan kalau toh gak terlalu ramai. Ternyata pas kami datang memang tidak ramai namun pas kami keluar di malam hari sekitar pukul 19 malam ternyata pintu masuk itu penuh. Setelah itu kami sadar bahwa pemisahan memang harus dilakukan karena pas masuk juga ada pemeriksaan tiket juga yang menyebabkan penyempitan (bottle neck) ketika pengunjung banyak masuk di malam hari.

Tempat pembelian tiket
Tiket dan denah (yang sayangnya ga ada yang bahasa Inggris, T_T)
Winter festival yang diselenggarakan di Harbin ini ternyata adalah yang ke-20. Terbilang cukup muda kalau dibandingkan dengan Sapporo Winter Festival di Jepang. Namun memang skala vanue kegiatannya jelas lebih besar yang di Harbin ini dengan asumsi saya area di Sun Island (karena harga masuknya sama) sama besarnya seperti area Ice-Snow World ini. Intinya sih kalau mau main-main di dalam satu vanue juga aja udah mabok, apalagi di kedua tempat ini. Pastinya puas banget sih ya...

Denah Ice-Snow World
Wahana di dalam sini beragam, dari mulai istana-istana es dan bangunan terkenal dunia dalam bentuk es (misalnya Coloseum Roma juga ada, dan itu besar banget), juga ada patung besar dari salju. Di salah satu sisi ada yang masih dalam proses pembagunan sehingga tidak bisa dilewati, tapi sepertinya daerah yang sedang dibangun adalah daerah yang dibuat dari salju (dinding salju berornamen tepatnya). Ah iya masalah es dan salju kalau dari sisi hasil kerajinan yang dibuat bisa dibedakan dengan jelas karena warnanya yang berbeda. Yang dibuat dari es bening, sehingga ketika diberikan lampu di dalamnya cahaya akan tembus dan memancar keluar. Kalau untuk salju sendiri warnanya putih dan tidak tembus cahaya.

Ah iya yang menrarik dari vanue ini adalah es yang digunakan untuk memmbangun semua tempat ini diambil dari Sungai Songhua (ingat sungai yang saya pikirkan untuk menyebranginya). Di salah satu area yang digunakan untuk konser (OK, konser outdor di musim dingin, kebayang lah ya dinginnya) ada tayangan yang menampilkan pembuatan Ice-Snow World ini. Cukup terkejut juga kalau es-es yang digunakan diambil (atau dipanen ya hahaha) dari sungai di Harbin sendiri. Kata rekan saya jika festival sudah selesai, es-es ini akan mencair dan airnya akan kembali ke Sungai Songhua. Wow... sangat indah ya...

Kalau buat foto-foto tinggal piliha aja mau foto di mana, keuntungan datang siang ke sini adalah area di sini masih sepi. Setelah puas foto tentunya pilihan selanjutnya adalah bermain. Nah, nah... area permainan di sini ada yang berbayar ada yang ga. Udah jelas kan ya area mana yang akan kami datangi, yang gratis tentu saja. Pilihan kami jatuh pada perosotan ban, dan perosotan slide, sepeda es yang digenjot dan kereta es yang pakai pick (semacam tiang agak tajam yang digunakan buat menggerakkan kereta es tersebut. Atraksi gratis yang lain yang bisa dimainkan adalah perosotan yang ada di beberapa bangunan es yang ada di sana. Area atraksi nomor 31, 32, 33, 34 untuk slide dan perosotan ban, sedangkan area permainan di danau es ada di nomor 38.

Salah satu permainan di area 
Untuk perosotan ban karena kita harus membawa ban dari area bawah ke area peluncuran, jadi mengantre saja di bawah. Bapak-bapak yang menjaga di bagian bawah (dan kayaknya hampir semua staf ga bisa berbahasa Inggris dan kalaupun bisa sangat minim) jadi tunggu aja di area pengantrean sampai diberikan ban. Lalu bawa bannya ke atas (ada jalurnya, kalau bingung lihat aja orang-orang sebelumnya yang menaiki area permainan tersebut). Sampai di atas akan ada petugas yang membantu kita mendorong ban dan memastikan kita tidak bertabrakan dengan orang sebelum kita. Satu ban bisa dinaiki 2-4 kalau ga salah, cuma mayoritas sih berdua-dua naiknya. Untuk naik ke ban tinggal masuk saja dan pastikan tas (kalau bawa) tidak mengganggu ketika terjadi pergesekkan atau tumbukan.

Kalau untuk slide, itu wahana satu orang. Untuk slide kita tidak perlu membawanya dari bawah karena sudah disediakan di atas, jadi hanya perlu mengantre saja. Area slide ada di paling atas, jadi akan ada tangga kayu untuk menuju ke bagian atas tersebut. Saat sudah masuk ke area peluncuran, petugas di sana akan mengajarkan cara duduk di slide yang tepat (lagi-lagi akalu bingung lihat saja orang sebelum kita bagaimana duduknya dan tiru). Jujur slide jelas lebih serem dan lebih menantang daripada perosotan ban. Tapi menarik juga karena saya sendiri belum pernah menaiki slide.


Untuk area 38, itu sebenarnya danau yang beku. Danau tersebut dibagi menjadi beberapa area. Yang paling saya sukai adalah sepeda es, karena itu sepeda tapi tidak menggunakan ban melainkan papan. Susah juga lho ternyata bersepeda di es, yang jelas belok sih yang paling susah. Cuma yang lebih susah lagi adalah kereta yang pakai pick. Jadi buat menggerakkan kereta tersebut kita harus menggunakan dua pick yang kita tancapkan ke es dengan tangan kita. Berat banget (karena kekuatan tangan harus bisa menggerkkan keseluruhan berat kita), mungkin karena kita berdua juga perempuan ya. Mungkin kalau ada yang cowo bisa lebih membantu menggerakkan itu kereta. Sistemnya sepeda  dan kereta di sini itu kalau nganggur tinggal diambil. Setelah selesai bisa dikembalikan ke tempat di mana kita mengambilnya. Yah kadang harus nunggu sih (ini kan wahana gratis) cuma sepadan kok.

Area nomor 38

Harbin Railway Station

Menuju ke sana
Dari area Ice-Snow World, kami menggunakan bus untuk ke pusat kota dan ke stasiun ini.

Selama di sana
Setelah puas bermain di Ice-Snow World, kami sempat mampir ke Zongyang Street sebelum akhirnya kembali ke Harbin Railway Station untuk menaiki kembali kereta ke Beijing. Sama seperti Beijing, Harbin juga memiliki beberapa stasiun selain Harbin Railway, yaitu Harbin East dan Harbin West yang letaknya juga saling berjauhan. Jadi pastikan menuju stasiun yang sesuai. Satu yang paling saya perhatikan adalah stasiun ini jelas terlihat lebih modern dibandingkan dengan Beijing Railway, namun satu kelemahannya adalah di area waiting room sudah ga ada toko T_T



Nah sekian dulu perjalanan untuk hari ketiga di Harbin ini... Alhamdulillah dengan perlengkapan tambahan yang dibeli di Beijing kami melewati dinginnya Harbin (yang sedang tidak terlalu buruk ini) dengan aman. Satu yang saya sayangkan adalah kami tidak sempat ke Russian Village, mungkin bisa jadi agenda berikutnya kalau ke Harbin ya. Dan satu yang entah saya harus bersyukur atau sedih, karena kondisi cuaca sedang sangat bagus jadi kami ga dapet salju. Ya begitulah. Malam ini kami kembali menghabiskan malam di kereta. Rekan saya udah bilang besok kita keluar siang aja dari hostel setelah kami selesai mandi dan tidur hahaha. Sampai jumpa besok...


Safe Travel, Save Nature

Tidak ada komentar:

Posting Komentar