Please inform me, if you need this article in English
Waktu Perjalanan 14 April (Jumat)
Perjalanan tahun ini tujuan utamanya adalah Rusia, namun karena kondisi yang memungkinkan alhamdulillah pada saat berangkat bisa melipir dulu ke Bangkok dan pas pulang bisa melipir lama ke Turki. Bangkok bisa dimampirin karena menggunakan Thai Airways dan pas banget sedang Songkran, sedangkan pulang (bukan naik Tuskish sih) cuma pas banget dengan festival tulip yang sedang berlangsung di Turki.
Hari pertama dan hari kedua merupakan bagian dari tiket kami ke Moskow, namun karena lebih dari 12 jam transitnya, akhirnya kami pun di haruskan keluar dari bandara dan kami manfaatkan untuk melihat-lihat Songkran. Songkran pada tahun 2017 dilaksanakan dari tanggal 13-15 April 2017. Songkran adalah Lunar New Year yang diselenggarakan tidak hanya di Thailand tapi juga di beberapa negara sekitar Thailand. Lebih tentang Songkran.
Songkran sebenarnya punya makna lebih dari sekedar saling menyemprotkan air atau festival air (penanda berakhirnya musim kemarau dan dimulainya musim penghujan, atau bahkan membersihkan benda-benda keagamaan Budha), namun memang yang sangat dikenal oleh turis adalah festival airnya.
Note:
- Tidak semua area diperbolehkan menyemprotkan air, hanya di beberapa daerah tertentu saja yang diperbolehkan menjadi lokasi festival. Jadi tidak perlu khawatir akan basah selama tidak memasuki area festival/
- Pastikan untuk membawa baju ganti, atau menggunakan baju yang mudah kering lagi jika ingin mengikuti Songkran.
- Siapkan tas yang tahan air untuk membawa semua keperluan yang tidak boleh basah.
- Tidak punya senjata untuk menyemprot, jangan khawatir banyak penjaja postol air yang ada di sekitar lokasi festival. Kalaupun tidak mempunyai pistol air, berjalan saja di tengah-tengah jalan di lokasi festival. Dijamin akan basah.
- Berpakaianlah yang sopan, karena di beberapa lokasi Songkran tidak diperkenankan mengenakan lekton atau celana pendek (beberapa lainnya tidak mempermasalahkan, misalnya seperti di Silom Road)
Peraturan di area festival belakang Central World
Rute
Phayathai (tempat menginap) - Siam (tempat Central World) - Saphan Taksin-Asiatique - Phayathai (kembali ke tempat menginap)

Biaya
BTS Phayathai - Siam = 22 Bath
BTS Siam - Saphan Taksin-Asiatique = 34 Bath
BTS Saphan Taksin-Asiatique - Phayathai = 42 Bath
Total biaya = 98 Bath (tidak ada biaya masuk juga)
Kami menggunakan koin dan memutuskan untuk tidak membeli kartu karena perjalan yang dilalui tidak terlalu banyak.
Note:
Untuk informasi tambahan mengenai biaya BTS dapat mengakses link ini.
SIAM
Menuju ke sana
Menuju ke sana
Siam (Siam Paragon, Siam Center, MBK, dan Central World) dapat diakses dengan mudah melalui BTS Siam.
Jam buka/tutup
Tidak diketahui jam buka dan tutup namun kami mengikuti Songkran setelah magrib dan masih sangat ramai sampai jam 20.00 malam.
Selama di sana
Silom Road merupakan tempat yang disarankan oleh penjaga hostel kepada kami (karena kami mengira semua tempat menyelenggarakan festival air ini), namun karena pendengaran kami yang kurang bagus pada awalnya kami tidak menyadari bahwa yang disarankan olehnya adalah Silom Road dan memutuskan untuk mencoba peruntungan di daerah Siam. Siam merupakan daerah mall-mall yang kami kira pasti akan ada acara yang dilaksanakan di sana.
Turun dari BTS, kami menuju ke arah Siam Paragon dan meskipun memang ada acara (seperti live music gitu) namun tidak seperti yang kami bayangkan untuk Songkran (hanya ada stand-stand makanan dan meskipun beberapa ada yang membawa pistol air, namun tidak banyak).
Sambil berjalan kami mencoba untuk menyebrang ke arah Central World, terlihat jejak-jejak kaki basah yang menandakan mungkin ada acara di sana. Ternyata benar, ada sebuah pintu masuk besar yang untuk masuk kedalamnya ada beberapa penjaga. Kami mencoba mendekatinya, namun sepasang pria dan wanita di depan kami tidak diperbolehkan masuk. Mengira, acara sudah selesai sebagai alasan mereka tidak diperbolehkan masuk, kami pun mengurungkan diri ke sana.
Tak lama, sepasang pria dan wanita lagi mendekati gerbang dan diperbolehkan masuk. Bingung, dan tidak tahu apa yang menyebabkan itu, kami pun nekat melewati gerbang. Alhamdulillah kami diperbolehkan masuk. Kemudian, kami mengetahui bahwa untuk di area tersebut, pakaian yang tidak sopan tidak diperbolehkan (kebetulan mba yang pertama tadi mengenakan tanktop).
Memasuki area festival, banyak ditemukan penjaja pistol air. Dari mulai yang kecil sampai yang besar terhampar di atas meja. Pistol air besar diperbolehkan selama bukan yang high pressure (karena dapat melukai orang lain). Penjual pisto air terkadang menembakkan pistolnya ke jalan yang mengakibatkan orang-orang yang lewat menjadi basah. Selain penjaja pistol air terdapat juga penjaja makanan.
Melwati barisan penjaja makanan dan pistol air, kami pun memasuki jalanan utama yang ditutup khusus untuk festival. Karena saya tidak berniat basah-basahan saya menghindar dengan berjalan di pinggir dekat toko-toko. Di pinggir jalan terlihat beberapa tong berisi air (disertai dengan krannya) yang memang digunakan untuk mengisi kembali pistol air. Karena adik berniat untuk melihat-lihat ke kerumuman, saya pun menunggu di daerah yang tidak terlalu ramai.
Area festival di belakang Central World ini cukup bersahabat, tidak ramai banget-banget, namun tetap terasa suasana festivalnya. Di beberapa bagian ada konser yang ditemani dengan pancuran air. Toko-toko di pinggir jalan ada beberapa yang buka, namun cukup banyak juga yang tutup (untuk mall besar tetap buka).
Saya sedikit khawatir karena, orang yang terlihat tidak basah biasanya akan menerima tembakan dari pistol air atau bahkan dari gayung. Sambil berusaha tetap menghindar (yang akhirnya tidak berhasil juga) saya menunggu adik sambil membawa tasnya (kami tidak membawa tas kedap air, karenanya tidak ada foto dari handphone karena takut basah).
Setelah lumayan lama, Adik kembali dan dalam kondisi basah, kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan (ke Asiatique). Kami tidak berani berjalan di tengah jalan karena pasti akan basah, jadi kami melipir-lipir di pinggiran jalan untuk kembali ke BTS.
Note:
Kalau ke daerah festival pasti basah (entah itu basah kuyup atau basah di beberapa bagian), intinya jangan marah kalau tiba-tiba terkena siraman air karena beberapa orang yang saya lihat di sana hanya ingin tahu suasana Songkran dan marah ketika terkena siraman air. Tolong diingat ini festival mereka, dan budaya di sana untuk menyiramkan air selama Songkran. Jadi kalau g mau basah jangan mendekat ke area festival atau kalau sudah di sana nikmatilah siraman air yang kamu dapatkan.
SILOM ROAD (Sambil lewat)
Ketika menuju ke Asiatique kami melewati area dimana tiba-tiba banyak sekali orang yang keluar di BTS di situ. Karena penasaran saya dan adik pun memutuskan keluar dari metro. Ternyata daerah itu adalah daerah Silom. Kami hanya melihat dari atas BTS karena di daerah tersebut sepertinya (dan memang) sangat ramai dan kami cukup khawatir dengan baju kami jika kami turun karena besok masih harus melanjutkan perjalanan ke Moskow.
Penampakan keramaian Silom Road dari stasiun BTS
Silom Road merupakan tempat yang disarankan oleh penjaga hostel kepada kami (karena kami mengira semua tempat menyelenggarakan festival air ini), namun karena pendengaran kami yang kurang bagus pada awalnya kami tidak menyadari bahwa yang disarankan olehnya adalah Silom Road dan memutuskan untuk mencoba peruntungan di daerah Siam. Siam merupakan daerah mall-mall yang kami kira pasti akan ada acara yang dilaksanakan di sana.
Turun dari BTS, kami menuju ke arah Siam Paragon dan meskipun memang ada acara (seperti live music gitu) namun tidak seperti yang kami bayangkan untuk Songkran (hanya ada stand-stand makanan dan meskipun beberapa ada yang membawa pistol air, namun tidak banyak).
Sambil berjalan kami mencoba untuk menyebrang ke arah Central World, terlihat jejak-jejak kaki basah yang menandakan mungkin ada acara di sana. Ternyata benar, ada sebuah pintu masuk besar yang untuk masuk kedalamnya ada beberapa penjaga. Kami mencoba mendekatinya, namun sepasang pria dan wanita di depan kami tidak diperbolehkan masuk. Mengira, acara sudah selesai sebagai alasan mereka tidak diperbolehkan masuk, kami pun mengurungkan diri ke sana.
Tak lama, sepasang pria dan wanita lagi mendekati gerbang dan diperbolehkan masuk. Bingung, dan tidak tahu apa yang menyebabkan itu, kami pun nekat melewati gerbang. Alhamdulillah kami diperbolehkan masuk. Kemudian, kami mengetahui bahwa untuk di area tersebut, pakaian yang tidak sopan tidak diperbolehkan (kebetulan mba yang pertama tadi mengenakan tanktop).
Melwati barisan penjaja makanan dan pistol air, kami pun memasuki jalanan utama yang ditutup khusus untuk festival. Karena saya tidak berniat basah-basahan saya menghindar dengan berjalan di pinggir dekat toko-toko. Di pinggir jalan terlihat beberapa tong berisi air (disertai dengan krannya) yang memang digunakan untuk mengisi kembali pistol air. Karena adik berniat untuk melihat-lihat ke kerumuman, saya pun menunggu di daerah yang tidak terlalu ramai.
Area festival di belakang Central World ini cukup bersahabat, tidak ramai banget-banget, namun tetap terasa suasana festivalnya. Di beberapa bagian ada konser yang ditemani dengan pancuran air. Toko-toko di pinggir jalan ada beberapa yang buka, namun cukup banyak juga yang tutup (untuk mall besar tetap buka).
Saya sedikit khawatir karena, orang yang terlihat tidak basah biasanya akan menerima tembakan dari pistol air atau bahkan dari gayung. Sambil berusaha tetap menghindar (yang akhirnya tidak berhasil juga) saya menunggu adik sambil membawa tasnya (kami tidak membawa tas kedap air, karenanya tidak ada foto dari handphone karena takut basah).
Setelah lumayan lama, Adik kembali dan dalam kondisi basah, kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan (ke Asiatique). Kami tidak berani berjalan di tengah jalan karena pasti akan basah, jadi kami melipir-lipir di pinggiran jalan untuk kembali ke BTS.
Note:
Kalau ke daerah festival pasti basah (entah itu basah kuyup atau basah di beberapa bagian), intinya jangan marah kalau tiba-tiba terkena siraman air karena beberapa orang yang saya lihat di sana hanya ingin tahu suasana Songkran dan marah ketika terkena siraman air. Tolong diingat ini festival mereka, dan budaya di sana untuk menyiramkan air selama Songkran. Jadi kalau g mau basah jangan mendekat ke area festival atau kalau sudah di sana nikmatilah siraman air yang kamu dapatkan.
SILOM ROAD (Sambil lewat)
Ketika menuju ke Asiatique kami melewati area dimana tiba-tiba banyak sekali orang yang keluar di BTS di situ. Karena penasaran saya dan adik pun memutuskan keluar dari metro. Ternyata daerah itu adalah daerah Silom. Kami hanya melihat dari atas BTS karena di daerah tersebut sepertinya (dan memang) sangat ramai dan kami cukup khawatir dengan baju kami jika kami turun karena besok masih harus melanjutkan perjalanan ke Moskow.
Penampakan keramaian Silom Road dari stasiun BTS
ASIATIQUE
Menuju ke sana
Jam buka/tutup
16.00 - 24.00 (informasi dari google), namun mungkin benar karena kami kembali ke BTS cukup malam (sekitar jam 9an lebih), namun antrean untuk ke Asiatique masih cukup ramai
Selama di sana
Ternyata di bagian dekat bianglala ada acara Songkran 2017 (bukan area festival yang saling menembakkan air, lebih seperti area eksebisi dan panggung hiburan beserta stand-stand makanan). Kami pun masuk dan berkeliling di sana.
Melihat banyaknya stand makanan, kami pun tergoda untuk makan (harga makanan di stand tentunya lebih murah dibandingkan di restoran). Saat berjalan, kami melihat ada satu stand yang penjualnya menggunakan kerudung. Dengan langkah cepat kami pun menuju ke stand tersebut. Seperti yang sudah banyak diketahui, Thailand meskipun lebih banyak penganut agama Budha, namun area Thailand bagian selatan justru banyak dihuni oleh muslim. Penjaja makanan ini merupakan salah satunya.
Karena senang melihat makanan yang insyaallah Halal, kami pun membeli beberapa rotee dan minuman coklat (oh iya coklat thailand entah mengapa enak sekali, kalau ada kesempatan coba beli yang di jual di Sevel Thailand, dijamin enak). Di pingiran ada meja dan kursi yang disediakan untuk makan, kami pun bergabung ke sana.
Tak lama kami melanjutkan berkeliling dan melihat pertunukan boneka yang ditampilkan di panggung utama. Cerita yang ditampilkan adalah Rama dan Shinta jadi meski tidak mengerti apa yang disampaikan kerena kami sudah mengetahui alur ceritanya, kami tetap bisa menikmatinya. Satu hal yang saya kagumi adalah satu boneka dipegang oleh tiga orang (yang berpakain hitam, bahkan mukanya juga dihitampan), sehingga pergerakan boneka lebih nyata.
Menutup hari tersebut kami berjalan di area Asiatique dan menemukan beberapa oleh-oleh untuk dibawa pulang (iya tepat sekali, besok kami masih harus naik pesawat ke Moscow namun bagasi semakin bertambah karena adanya oleh-oleh). Akhirnya sekian catatan saya di hari pertama ini.
Melihat banyaknya stand makanan, kami pun tergoda untuk makan (harga makanan di stand tentunya lebih murah dibandingkan di restoran). Saat berjalan, kami melihat ada satu stand yang penjualnya menggunakan kerudung. Dengan langkah cepat kami pun menuju ke stand tersebut. Seperti yang sudah banyak diketahui, Thailand meskipun lebih banyak penganut agama Budha, namun area Thailand bagian selatan justru banyak dihuni oleh muslim. Penjaja makanan ini merupakan salah satunya.
Karena senang melihat makanan yang insyaallah Halal, kami pun membeli beberapa rotee dan minuman coklat (oh iya coklat thailand entah mengapa enak sekali, kalau ada kesempatan coba beli yang di jual di Sevel Thailand, dijamin enak). Di pingiran ada meja dan kursi yang disediakan untuk makan, kami pun bergabung ke sana.
Tak lama kami melanjutkan berkeliling dan melihat pertunukan boneka yang ditampilkan di panggung utama. Cerita yang ditampilkan adalah Rama dan Shinta jadi meski tidak mengerti apa yang disampaikan kerena kami sudah mengetahui alur ceritanya, kami tetap bisa menikmatinya. Satu hal yang saya kagumi adalah satu boneka dipegang oleh tiga orang (yang berpakain hitam, bahkan mukanya juga dihitampan), sehingga pergerakan boneka lebih nyata.
Menutup hari tersebut kami berjalan di area Asiatique dan menemukan beberapa oleh-oleh untuk dibawa pulang (iya tepat sekali, besok kami masih harus naik pesawat ke Moscow namun bagasi semakin bertambah karena adanya oleh-oleh). Akhirnya sekian catatan saya di hari pertama ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar