Setelah lama ga update blog akhirnya sekarang aku kembali mulai menulis. Memasuki liburan semesteran ini otomatis kegiatanku hanya di rumah saja, jadi untuk mengisi waktu selain kegiatan Ramadhan lainnya adalah dengan menonton. Awalnya aku mau bikin reviu dramanya per drama/film, tapi ternyata wew... kayaknya bakal sedikit banget kalau dilakukan seperti itu, selain itu banyak yang filmya seri belum tentu aku tonton semua karena mungkin belum selesai atau sudah selesai cuma aku langsung menuju ke episode-episode akhir...
Okai, mari siapkan jari-jari
Okai, mari siapkan jari-jari
"Unnatural/アンナチュラル"
(Gambar diambil dari Asian Wiki)
Ceritanya berlangsung di Lab UDI (Unnatural Death Investigation) di Jepang. Itu sebuah laboratorium netral (dalam arti tidak berafiliasi dengan siapa-siapa) yang menyediakan jasa autopsi bagi pihak-pihak yang membutuhkan, bisa dari kepolisian atau bahkan pihak keluarga. Menurut penelitian yang disampaikan dalam drama ini, banyak kematian yang tiba-tiba tidak diselidiki dengan lebih lanjut dengan autopsi sehingga dianggap sebagai kematian karena serangan jantung atau sakit lainnya.
Tokoh-tokoh utamanya adalah Mikoto Misumi (Satomi Ishihara), Kai Nakado (Arata Iura)-keduanya adalah patologis, perekam yang bekerja paruh waktu di UDI Rokuro Kube (Masataka Kubota), teknolog uji klinis Yuko Shoji (Mikako Ichikawa) dan direktur UDI Yasuo Kamikura (Yutaka Matsushige). Seperti yang ada di gambar atas (plus satu orang lagi yaitu ibunya Misumi-san sih sehingga pas enam orang yang ada di gambar).
Episode satu (oh ya lupa bilang kalau ini drama seri dengan total sepuluh episode) dimulai dengan perkenalan tokoh dan sifat-sifatnya. Drama ini mengusung satu kasus setiap episodenya dan disertai dengan penuturan terkait cerita masing-masing karakter yang entah kenapa merupakan resonansi dari kasus yang diinvestigasi. Aku belum melihat kesepuluh episodenya namun aku pastikan akan menonton kesepuluh episodenya karena suer ini drama bagus banget).
Balik lagi ke episode satu, kasusnya adalah seorang pria yang tiba-tiba meninggal dunia. Karena ingin mengetahui penyebab anaknya meninggal kedua orang tua dari pria ini menyewa jasa UDI untuk menyelidiki penyebab kematian pria ini. Awalnya mereka mengira bahwa pria ini di racun oleh pacarnya (atau mungkin tunangannya yah) karena pria ini ternyata selingkuh dan beberapa hari setelah pria ini meninggal selingkuhannya juga meninggal dunia. Tapi ternyata penyebab kematian keduanya bukanlah racun melainkan sebuah penyakit yang mematikan (apa itu? silahkan nonton ya...)
Perkembangan kisah yang terjadi di episode satu adalah terkait Kube-san yang ternyata juga bekerja sambilan di kantor penerbitan (mungkin semacam majalah atau koran) yang terkadang mengirimkan berita tentang kasus-kasus yang sedang diselidiki UDI. Kube-san mendapatkan informasi bahwa Masumi-san merupakan korban selamat dari aksi bunuh diri bersama yang dilakukan oleh ibunya (ibunya membunuh ayah dan kakaknya, kemudian bunuh diri) dan menyelidikinya.
Selain itu Nakado-san juga diceritakan sedang mencari mayat dengan tanda ikan koi merah di bagian mulutnya (ini bisa dibilang long case yang akan terus berkembang dan akhirnya diselesaikan di episode 10). Masumi-san sendiri diceritakan tinggal terpisah dari orang tua asuhnya dan mulai sedikit curiga dengan Nakado-san. Ya... untuk episode-episode selanjutnya memang kebanyakan diceritakan dari sudut pandang ketiga orang ini.
Ending untuk film ini bisa dibilang sangat memuaskan, karena semua masalah terselesaikan dengan baik sehingga tidak ada lingering feeling yang membuat orang jadi mengharapkan penyelesaian lebih lanjut. Aku sangat amat merekomendasikan drama ini karena baik kasus yang diselidiki maupun cerita dari masing-masing karakter dituturkan dengan sangat manusia dan sangat mungkin terjadi di kehidupan yang sebenarnya. Yang paling berkesan dari drama ini adalah masalah moralitas sebagai manusia dan profesionalitas sebagai seorang patologis yang dialami Masumi-san. Karena itu mari kita tutup pembahasan tentang Unnatural ini dengan pertanyaan ini.
"Apa yang akan kau lakukan jika kau tahu bahwa seseorang sudah membunuh orang lain tapi bukti yang ada tidak cukup untuk menjeratnya ke pengadilan, apakah kau akan memalsukan bukti agar dapat memasukkannya ke penjara atau kau akan tetap menyampaikan sebagaimana hasil yang kau lihat dari hasil autopsi atau pemeriksaan?"
Tokoh-tokoh utamanya adalah Mikoto Misumi (Satomi Ishihara), Kai Nakado (Arata Iura)-keduanya adalah patologis, perekam yang bekerja paruh waktu di UDI Rokuro Kube (Masataka Kubota), teknolog uji klinis Yuko Shoji (Mikako Ichikawa) dan direktur UDI Yasuo Kamikura (Yutaka Matsushige). Seperti yang ada di gambar atas (plus satu orang lagi yaitu ibunya Misumi-san sih sehingga pas enam orang yang ada di gambar).
Episode satu (oh ya lupa bilang kalau ini drama seri dengan total sepuluh episode) dimulai dengan perkenalan tokoh dan sifat-sifatnya. Drama ini mengusung satu kasus setiap episodenya dan disertai dengan penuturan terkait cerita masing-masing karakter yang entah kenapa merupakan resonansi dari kasus yang diinvestigasi. Aku belum melihat kesepuluh episodenya namun aku pastikan akan menonton kesepuluh episodenya karena suer ini drama bagus banget).
Balik lagi ke episode satu, kasusnya adalah seorang pria yang tiba-tiba meninggal dunia. Karena ingin mengetahui penyebab anaknya meninggal kedua orang tua dari pria ini menyewa jasa UDI untuk menyelidiki penyebab kematian pria ini. Awalnya mereka mengira bahwa pria ini di racun oleh pacarnya (atau mungkin tunangannya yah) karena pria ini ternyata selingkuh dan beberapa hari setelah pria ini meninggal selingkuhannya juga meninggal dunia. Tapi ternyata penyebab kematian keduanya bukanlah racun melainkan sebuah penyakit yang mematikan (apa itu? silahkan nonton ya...)
Perkembangan kisah yang terjadi di episode satu adalah terkait Kube-san yang ternyata juga bekerja sambilan di kantor penerbitan (mungkin semacam majalah atau koran) yang terkadang mengirimkan berita tentang kasus-kasus yang sedang diselidiki UDI. Kube-san mendapatkan informasi bahwa Masumi-san merupakan korban selamat dari aksi bunuh diri bersama yang dilakukan oleh ibunya (ibunya membunuh ayah dan kakaknya, kemudian bunuh diri) dan menyelidikinya.
Selain itu Nakado-san juga diceritakan sedang mencari mayat dengan tanda ikan koi merah di bagian mulutnya (ini bisa dibilang long case yang akan terus berkembang dan akhirnya diselesaikan di episode 10). Masumi-san sendiri diceritakan tinggal terpisah dari orang tua asuhnya dan mulai sedikit curiga dengan Nakado-san. Ya... untuk episode-episode selanjutnya memang kebanyakan diceritakan dari sudut pandang ketiga orang ini.
Ending untuk film ini bisa dibilang sangat memuaskan, karena semua masalah terselesaikan dengan baik sehingga tidak ada lingering feeling yang membuat orang jadi mengharapkan penyelesaian lebih lanjut. Aku sangat amat merekomendasikan drama ini karena baik kasus yang diselidiki maupun cerita dari masing-masing karakter dituturkan dengan sangat manusia dan sangat mungkin terjadi di kehidupan yang sebenarnya. Yang paling berkesan dari drama ini adalah masalah moralitas sebagai manusia dan profesionalitas sebagai seorang patologis yang dialami Masumi-san. Karena itu mari kita tutup pembahasan tentang Unnatural ini dengan pertanyaan ini.
"Apa yang akan kau lakukan jika kau tahu bahwa seseorang sudah membunuh orang lain tapi bukti yang ada tidak cukup untuk menjeratnya ke pengadilan, apakah kau akan memalsukan bukti agar dapat memasukkannya ke penjara atau kau akan tetap menyampaikan sebagaimana hasil yang kau lihat dari hasil autopsi atau pemeriksaan?"
"Miss Sherlock/ミス・シャーロック"
(Gambar diambil dari Asian Wiki)
Dari judulnya udah ketahuan kan ya ceritanya bakal seperti apa... Yup, ini cerita tentang Sherlock (iya detektif yang berasal dari London, Baker St No 221B itu) dengan twist pertama adalah tokohnya jadi perempuan (bahkan dr. Watson pun jadi perempuan) dan diceritakan dengan gaya Jepang. Drama ini berjumlah delapan episode namun yang aku tonton baru sampai 5 dan penceritaannya per kasus per episode, dan drama ini HBO Original jadi kalau nonton sekarang masih ada kayaknya di saluran HBO itu...
Pada episode satu diceritakan Wato Tachibana (Shihori Kanjiya) -yap ini dr. Watsonnya atau bisa disebut Wato-san hahaha- baru pulang dari menjadi dokter sukarelawan di Siria dan pada saat dia bertemu dengan mentor dokternya tiba-tiba perut mentornya tersebut meledak dan seketika mentornya meninggal di hadapannya. Kasus ini segera diambil oleh kepolisian Jepang yang memang sudah lama bekerja sama dengan Sherlock (Yuko Takeuchi). Keduanya kemudian menyelidiki kematian mentor Wato-san tersebut dan akhirnya mengetahui siapa dalang dibalik pembunuhan tersebut.
Episode satu ini ditutup dengan pindahnya Wato-san ke rumah Sherlock (rumah nomor 221B itu) dan kemungkinan munculnya dalang dibalik kejahatan tersebut (memanggil Profesor Moriarty, namun sampai Ep 5 ini secara gambalang sih belum kelihatan, cuma ada kecurigaan dari tokoh-tokoh yang udah muncul... cuma ya we'll see dia akan digambarkan jadi siapa)
Heum, sebenernya kalau buat aku sendiri sih ini drama agak mudah ditebak sehingga aku kurang terkesan dengan tiga episode awal... namun episode 4 jelas merupan bintangnya... Bukan karena plot twistnya sih... tapi lebih ke arah cerita yang diambil... Ceritanya sebenernya sederhana, dibuka dengan keanehan seorang ibu yang tiba-tiba menghisap darah anaknya yang masih kecil, ada kecurigaan bahwa Si Ibu terkena kutukan keluarga suaminya yang pada jaman dahulu kala pernah banyak membunuh kelelawar (kelelawar=vampir).
Yang kocak Sherlock bilang, kelelawar penghisap darah itu ga ada di Jepang, jadi paling kelelawar yang dibunuh leluhur suaminya itu cuma kelelawar buah, jadi kalaupun istrinya dirasuki sama arwah kelelawar yang dibunuh itu paling-paling Sang Istri hanya akan bergantung terbalik di atap rumah... Hahaha kocak banget pas denger penjelasannya dia... Jadi jelas kelakuan istrinya itu bisa dijelaskan secara ilmiah dan di akhir episode diketahuilah apa yang menyebabkan Sang Istri melakukan hal tersebut.
Kita tunggu tiga episode lainnya, cuma kalau buat saran nonton atau ga kayaknya kalau yang seneng sama Sherlock Holmes atau yang lagi banyak waktu senggangnya silahkan mencoba melihat drama ini, tapi kalau yang sedang sibuk banget sehingga waktunya terbatas mungkin tidak usah dimasukkan dalam daftar list yang harus di tonton.
"Midnight Runners/청년경찰"
(Gambar diambil dari Asian Wiki)
Setelah dua drama seri Jepang, yang ini film/movie dari Korea... Duet Park Seo-Joon sebagai Ki-Joon dan Kang Ha-Neul sebagai Hee-Yeol. Dua aktor yang aku favoritkan dalam satu film tentunya sayang untuk dilewatkan kan. Film ini tersedia di VIU, jadi kalau yang mau nonton monggo...
Ceritanya sebenernya sederhana kenapa diberi judul Pelari Tengah Malam, karena mereka pada suatu waktu berlarian ke sana kemari di tengah malam untuk menyelidiki sebuah kasus. Awalnya film ini dimulai dengan Ki-Joon dan Hee-Yeol yang masuk ke Akademi Kepolisian. Dua kepribadian yang berbeda dan juga alasan yang berbeda. Ki-Joon masuk ke akademi karena gratis dan Hee-Yeol masuk akademi karena dia ingin berbeda dari teman-temannya yang masuk KAIST-semacam UI di Indonesia(Hee-Yeol lulus dari sekolah sains yang terkenal untuk orang-orang pintar dan penghasilan orang tuanya di atas rata-rata karena sangat mahal).
Dua orang ini awalnya tidak akur namun karena kejadian sewaktu mereka sedang semacam kegiatan penerimaan mahasiswa baru (yang dilakukan sebelum upacara penerimaan) mereka akhirnya menjadi sangat dekat dan malah menjadi teman sekamar. Memasuki tahun kedua pendidikan Hee-Yeol tiba-tiba merasa bosan karena selalu melakukan kegiatan yang sama dan dia tidak yakin apakah yang diajarkan di akademi ini akan berguna di lapangan dan berpikir untuk keluar. Ki-Joon sendiri karena alasannya adalah sekolah gratis merasa tidak ada masalah dengan itu.
Suatu hari mereka berdua ijin keluar malam pada dosennya (Sung Dong-Il sebagai Profesor Yang) untuk pergi ke bar mencari pasangan dengan alasan untuk kehidupan percintaan mereka kedepannya. Ijin mereka inilah yang membawa mereka pada suatu kasus penculikan yang mereka lihat dengan mata kepala mereka sendiri. Mereka awalnya mencoba melaporkan ini ke kantor polisi namun tidak ditanggapi karena sedang ada kasus yang lebih besar. Teringat dengan penjelasan selama di akademi mereka akhirnya mencoba memecahkan kasus ini sendiri.
Film ini alurnya bagus dan untuk film aksi sangat bagus. Tokoh-tokohnya diperankan dengan sangat baik. Endingnya juga sangat bagus. Buat yang mungkin males dengan drama berepisode-episode jelas film ini harus banget masuk ke daftar tontonan. Untuk menutup reviu ini marilah kita mengingat ucapan Profesor Yang pada saat menjelaskan mengenai kasus penculikan pada wanita
"Dengarkan baik-baik, bagi wanita dewasa waktu kritis adalah 7 jam. Secara statistik, 70% (wanita yang diculik) dibunuh pada kurun waktu tersebut."
Dari judulnya udah ketahuan kan ya ceritanya bakal seperti apa... Yup, ini cerita tentang Sherlock (iya detektif yang berasal dari London, Baker St No 221B itu) dengan twist pertama adalah tokohnya jadi perempuan (bahkan dr. Watson pun jadi perempuan) dan diceritakan dengan gaya Jepang. Drama ini berjumlah delapan episode namun yang aku tonton baru sampai 5 dan penceritaannya per kasus per episode, dan drama ini HBO Original jadi kalau nonton sekarang masih ada kayaknya di saluran HBO itu...
Pada episode satu diceritakan Wato Tachibana (Shihori Kanjiya) -yap ini dr. Watsonnya atau bisa disebut Wato-san hahaha- baru pulang dari menjadi dokter sukarelawan di Siria dan pada saat dia bertemu dengan mentor dokternya tiba-tiba perut mentornya tersebut meledak dan seketika mentornya meninggal di hadapannya. Kasus ini segera diambil oleh kepolisian Jepang yang memang sudah lama bekerja sama dengan Sherlock (Yuko Takeuchi). Keduanya kemudian menyelidiki kematian mentor Wato-san tersebut dan akhirnya mengetahui siapa dalang dibalik pembunuhan tersebut.
Episode satu ini ditutup dengan pindahnya Wato-san ke rumah Sherlock (rumah nomor 221B itu) dan kemungkinan munculnya dalang dibalik kejahatan tersebut (memanggil Profesor Moriarty, namun sampai Ep 5 ini secara gambalang sih belum kelihatan, cuma ada kecurigaan dari tokoh-tokoh yang udah muncul... cuma ya we'll see dia akan digambarkan jadi siapa)
Heum, sebenernya kalau buat aku sendiri sih ini drama agak mudah ditebak sehingga aku kurang terkesan dengan tiga episode awal... namun episode 4 jelas merupan bintangnya... Bukan karena plot twistnya sih... tapi lebih ke arah cerita yang diambil... Ceritanya sebenernya sederhana, dibuka dengan keanehan seorang ibu yang tiba-tiba menghisap darah anaknya yang masih kecil, ada kecurigaan bahwa Si Ibu terkena kutukan keluarga suaminya yang pada jaman dahulu kala pernah banyak membunuh kelelawar (kelelawar=vampir).
Yang kocak Sherlock bilang, kelelawar penghisap darah itu ga ada di Jepang, jadi paling kelelawar yang dibunuh leluhur suaminya itu cuma kelelawar buah, jadi kalaupun istrinya dirasuki sama arwah kelelawar yang dibunuh itu paling-paling Sang Istri hanya akan bergantung terbalik di atap rumah... Hahaha kocak banget pas denger penjelasannya dia... Jadi jelas kelakuan istrinya itu bisa dijelaskan secara ilmiah dan di akhir episode diketahuilah apa yang menyebabkan Sang Istri melakukan hal tersebut.
Kita tunggu tiga episode lainnya, cuma kalau buat saran nonton atau ga kayaknya kalau yang seneng sama Sherlock Holmes atau yang lagi banyak waktu senggangnya silahkan mencoba melihat drama ini, tapi kalau yang sedang sibuk banget sehingga waktunya terbatas mungkin tidak usah dimasukkan dalam daftar list yang harus di tonton.
"Midnight Runners/청년경찰"
Setelah dua drama seri Jepang, yang ini film/movie dari Korea... Duet Park Seo-Joon sebagai Ki-Joon dan Kang Ha-Neul sebagai Hee-Yeol. Dua aktor yang aku favoritkan dalam satu film tentunya sayang untuk dilewatkan kan. Film ini tersedia di VIU, jadi kalau yang mau nonton monggo...
Ceritanya sebenernya sederhana kenapa diberi judul Pelari Tengah Malam, karena mereka pada suatu waktu berlarian ke sana kemari di tengah malam untuk menyelidiki sebuah kasus. Awalnya film ini dimulai dengan Ki-Joon dan Hee-Yeol yang masuk ke Akademi Kepolisian. Dua kepribadian yang berbeda dan juga alasan yang berbeda. Ki-Joon masuk ke akademi karena gratis dan Hee-Yeol masuk akademi karena dia ingin berbeda dari teman-temannya yang masuk KAIST-semacam UI di Indonesia(Hee-Yeol lulus dari sekolah sains yang terkenal untuk orang-orang pintar dan penghasilan orang tuanya di atas rata-rata karena sangat mahal).
Dua orang ini awalnya tidak akur namun karena kejadian sewaktu mereka sedang semacam kegiatan penerimaan mahasiswa baru (yang dilakukan sebelum upacara penerimaan) mereka akhirnya menjadi sangat dekat dan malah menjadi teman sekamar. Memasuki tahun kedua pendidikan Hee-Yeol tiba-tiba merasa bosan karena selalu melakukan kegiatan yang sama dan dia tidak yakin apakah yang diajarkan di akademi ini akan berguna di lapangan dan berpikir untuk keluar. Ki-Joon sendiri karena alasannya adalah sekolah gratis merasa tidak ada masalah dengan itu.
Suatu hari mereka berdua ijin keluar malam pada dosennya (Sung Dong-Il sebagai Profesor Yang) untuk pergi ke bar mencari pasangan dengan alasan untuk kehidupan percintaan mereka kedepannya. Ijin mereka inilah yang membawa mereka pada suatu kasus penculikan yang mereka lihat dengan mata kepala mereka sendiri. Mereka awalnya mencoba melaporkan ini ke kantor polisi namun tidak ditanggapi karena sedang ada kasus yang lebih besar. Teringat dengan penjelasan selama di akademi mereka akhirnya mencoba memecahkan kasus ini sendiri.
Film ini alurnya bagus dan untuk film aksi sangat bagus. Tokoh-tokohnya diperankan dengan sangat baik. Endingnya juga sangat bagus. Buat yang mungkin males dengan drama berepisode-episode jelas film ini harus banget masuk ke daftar tontonan. Untuk menutup reviu ini marilah kita mengingat ucapan Profesor Yang pada saat menjelaskan mengenai kasus penculikan pada wanita
"Dengarkan baik-baik, bagi wanita dewasa waktu kritis adalah 7 jam. Secara statistik, 70% (wanita yang diculik) dibunuh pada kurun waktu tersebut."
Reviu kali ini cukup sekian dulu
Besok insyaallah ada reviu-reviu berikutnya…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar