Please inform me, if you need this article in English
Waktu Perjalanan 17 Oktober 2016 (Sabtu)
Tainan adalah ibu kota Taiwan sebelum dipindahkan ke Taipei sedangkan Kaohsiung adalah kota berpopulasi terbesar setelah Taipei di Taiwan. Jadi kalau ditanya mengapa akhirnya kami memutuskan untuk menjelajahi kedua kota ini, sebenarnya alasannya bukan karena itu.
Hahaha, alasan sebenarnya kami akhirnya memutuskan ke Kaohsiung atau Taiwan selatan adalah karena kami ingin mencoba kereta cepat yang katanya mirip dengan Shinkansen di Jepang namun harga tiketnya lebih terjangkau.
Sedangkan Tainan sendiri, lebih karena sekalian lewat (soalnya kalau mau ke Kaohsiung dari Taipei bisa melewati Tainan). Jadi lah kami memutuskan untuk berjalan-jalan setengah dari di Tainan dan menginap di Kaohsiung (sebelum paginya kami menuju Taoyuan dengan kereta cepat)
Menuju ke Tainan dan Kaohsiung dan Berkeliling di sana
Kami menggunakan bus dari Taipei ke Tainan (bus malam), sehingga bisa menghemat biaya penginapan). Sebenarnya perbedaan harga antara bus dan kereta tidak terlalu banyak, namun kalau naik kereta maka waktu perjalanan akan menjadi lebih cepat sehingga tempat menginap akan jadi permasalahan berikutnya.
Tiket Bus Kao Kuang dari Taipei ke Tainan
Tainan dapat dikelilingi dengan dua shuttle bus pariwisata yaitu bus no 88 dan
bus no 99. Sekali jalan kedua bus tersebut mematok harga NT$18 (20% potongan pada penggunaan kedua dan seterusnya bagi pengguna i-Pass).
Perbedaan antara keduanya adalah bus 88 mengelilingi kota Tainan, sedangkan bus 99 sampai ke Cigu Salt Mountain. Selain itu bus 88 lewat setiap 30 menit sekali sedangkan bus 99 di daerah kota sekitar 45 menit dan untuk daerah di luar kota Tainan dapat lewat setiap 60 menit. Di beberapa tempat, kedua bus ini berhenti di tempat yang sama.
Peta bus 88 dan bus 99 Tainan
Sebagai kota yang cukup maju, Kaohsiung bisa dijelajahi dengan menggunakan perpaduan antara MRT dan bus (jalur MRT di kota ini hanya ada dua). Jadi bisa menggunakan MRT untuk mendekat pada daerah yang ingin dituju, lalu kemudian berganti dengan bus.
Peta Kaohsiung MRT
Biaya
Bus Kao Kuang Taipei - Tainan = NT$350
Tainan dan Kaohsiung = NT68 (ini kereta lokal, harga bisa bergantung sama kereta yang digunakan)
i-Pass + Deposit = NT$300 (masih ada sisa beberapa belas NT$)
Tiket masuk Chikan Tower = NT$50
Total NT$768 (termasuk bus dar Taipei ke Tainan)
Tips:
Ada keuntungan dan tidak keuntungan membeli i-Pass, karena i-Pass sendiri (tanpa deposit sudah memakan anggaran NT$100), namun untuk investasi jangka panjang (maksudnya kalau ada rencana ke Taiwan lagi) i-Pass ini akan sangat berguna karena sekarang sudah dapat digunakan juga di Taipei.
Jika ingin menghemat, bisa dengan meminjam i-Pass atau pilihan lainnya adalah dengan tiket sekali jalan (harga penuh, pengguna i-Pass mendapat diskon 20% di penggunaan kedua)
TAINAN
Tainan Park - Taman Tainan
Lokasi
Tainan Park hanya berlokasi dua blok saja dari Tainan Station. Rute bus 88 dan bus 99 keduanya dimulai dan berakhir di sini, yaitu di halte Tainan Park (Gongyuan Road).
Jam Buka Tutup
Buka setiap saat
Di sana
Karena kami menggunakan bus paling pagi, jadi dari Stasiun Tainan (tempat pemberhentian Kao Kuang dan Stasiun Tainan itu berdekatan) kami berjalan kaki ke Tainan Park. Seperti halnya taman pada umumnya, banyak orang yang berolah raga di sana.
(Seperti) baliho yang ada di tengah taman
Peta Taman Tainan
Koxinga's Shrine+Museum Guóxìngyé 國姓爺 / Zhèng Chénggōng Miào 鄭成功廟
Lokasi
Kuil ini dapat dijangkau dengan menggunakan bus 88, yaitu pemberhentian Koxinga Shrine
Jam Buka Tutup
8.00-18.00
GRATIS
Di sana
Kuil Koxinga ini dibangun oleh Zheng Jin untuk menyebah ayahnya. Siapakah Koxinga (Zheng Chenggong) ini? Beliau adalah pahlawan legendaris dari Taiwan (meskipun beliau tidak lahir di Taiwan/Formosa).
Karena merupakan tujuan pertama dan tidak ada yang turun bersama kami pada saat itu maka kami sempat terlewat satu halte (untunya halte yang di dalam kota jaraknya masih dekat).
Karena merupakan tujuan pertama dan tidak ada yang turun bersama kami pada saat itu maka kami sempat terlewat satu halte (untunya halte yang di dalam kota jaraknya masih dekat).
Ketika sudah sampai pun, kami masih tidak yakin kalau ini adalah tempat yang benar (karena di sana sepi sekali). Mungkin karena masih pagi, itu yang kami pikirkan saat itu. Setelah bertanya dan yakin bahwa ini adalah tempat yang tepat, baru lah kami masuk ke dalamnya.
Di dalamnya, seperti kuil pada umumnya. Namun yang di sayangkan adalah bangunan ini terlihat tidak terawat, karena catnya yang sudah mulai memudar. Selain kuil, di sini juga ada museum dan taman. Kami sendiri tidak masuk ke museum karena kami menargetkan hanya 20 menit di sini (10 menit untuk menunggu kalau-kalau bus sudah sampai halte duluan)
Tampak dalam Kuil Koxinga
Patung Koxinga
Peta area sekitar Kuil Koxinga
Confucius Temple kǒng miào 孔廟
Lokasi
Untuk mencapai kuil ini, kita dapat menggunakan bus 88 dan berhenti di halte Confucius Temple. Kuil ada di seberang halte persis.
Jam Buka Tutup
8.30-17.00
Sebenarnya di sini berbayar (NT$25). Namun di area depan masih tidak berbayar, sehingga kami hanya berkeliling di area luar saja dan tidak masuk ke dalam kuil.
Di sana
Kuil ini bersebelahan dengan balai pendidikan (akademi nasional atau Guo Xue). Kami juga sempat berkeliling ke bagian belakang yang berisikan taman dan gedung (sepertinya disitulah tempat pembelajaran dilakukan). Di taman dapat terlihat tupai-tupai liar yang hidup di pohon-pohon.
Fort Provintia/Chihkan Towers Chìkǎn Lóu 赤崁樓
Menuju ke sanaChikan Towers dapat dijangkau baik dengan Bus 88 maupun Bus 99. Jika dari arah Tainan Station, maka bagunan ini dapat dilihat di sebelah kanan jalan.
Jam Buka Tutup
8.30-21.00
Tiket Masuk = $50

Tiket Menara Chihkan
Di sana
Karena Chihkan Tower tidak dapat dijelajahi jika tidak membeli tiket, maka kami pun membeli tiket di loket yang berada di depan bangunan ini persis. Di dalamnya terdapat museum, peninggalan-peninggalan serta taman.
Menara Chihkan dibangun di area Benteng Provintia (Fort Provintia) yang rusak karena adanya gempa pada abad ke 19. Dulunya Benteng Provintia adalah pos yang dimiliki oleh Belanda di Formosa (nama Taiwan jaman dulu).

Keterangan Menara Chihkan

Menara Chihkan
Peninggalan Benteng Provintia
Cigu Salt Mountain (atau Qigu Salt Mountain)
(Tapi ga jadi karena kejauhan dan masih harus ke Kaohsiung)
Diambil dari Tripadvisor
Menuju ke sana
Gunung Cigu dapat diakses dengan menggunakan bus 99. Gunung Cigu merupakan pemberhentian terakhir dari bus 99, sehingga jika ingin berjalan-jalan di sana, pastikan waktu keberangkatan bus 99 dari sini dengan seksama.
Jam Buka Tutup
Maret – Oktober: 09:00-18:00
November – Februari: 08:30- 17:30
Tiket masuk NT$50
Lebih lanjut bisa lihat di sini
Di sana
Karena beberapa tempat sebelumnya kurang memuaskan dan waktu masih menunjukkan pukul 11 kurang, kami pun memutuskan untuk menengok ke Gunung Pasir Cigu. Namun apa mau dikata perjalanan satu jam perjalanan saja, kami masih belum sampai (baru di pemberhentian ke sekian entah Longshan Tample atau Luerhmen Tample). Akhirnya sebelum sampai ke gunugn kapurnya, kami memutuskan untuk kembali ke Tainan untuk meneruskan perjalanan ke Kaohsiung.
KAOHSIUNG
Love River/Ai River/DPP river 爱河 Ài Hé
Menuju ke sana
Stasiun MRT yang dekat dengan Sungai Cinta ini adalah Yanchenpu Station (Jalur MRT Jingga). Jika berangkat dari Formosa Boulevard Station, maka naik ke MRT jurusan Sizihwan dan berhenti di Yanchenpu Station.
Jujur kami sendiri kesusahan mencari lokasi tepatnya karena setelah keluar dari area stasiun penanda sangat jarang. Jadi semoga ini bisa membantu...
FREE
Di sana
Sungai Cinta, sepertinya dinamakan begitu karena di sungai ini ada satu spot yang di jadikan tempat untuk memasang gembok (ingat Namsan Seoulatau Jembatan Sungai Seine Paris). Namun kami tidak ke sana pada akhirnya karena acara nyasar dari stasiun ke area Sungai Cinta ini.
Kami hanya menikmati pemandangan sungai yang di seberangnya terdapat bangunan-bangunan yang menyala di kala gelap (maksudnya lampu). Sekilas mirip dengan pelabuhan TST (Tsim Sha Tsui) untuk pertunjukan Symphony of Lights di Hong Kong.

Stasiun MRT yang dekat dengan Sungai Cinta ini adalah Yanchenpu Station (Jalur MRT Jingga). Jika berangkat dari Formosa Boulevard Station, maka naik ke MRT jurusan Sizihwan dan berhenti di Yanchenpu Station.
Jujur kami sendiri kesusahan mencari lokasi tepatnya karena setelah keluar dari area stasiun penanda sangat jarang. Jadi semoga ini bisa membantu...
Jam Buka Tutup
Selalu bukaFREE
Di sana
Sungai Cinta, sepertinya dinamakan begitu karena di sungai ini ada satu spot yang di jadikan tempat untuk memasang gembok (ingat Namsan Seoulatau Jembatan Sungai Seine Paris). Namun kami tidak ke sana pada akhirnya karena acara nyasar dari stasiun ke area Sungai Cinta ini.
Kami hanya menikmati pemandangan sungai yang di seberangnya terdapat bangunan-bangunan yang menyala di kala gelap (maksudnya lampu). Sekilas mirip dengan pelabuhan TST (Tsim Sha Tsui) untuk pertunjukan Symphony of Lights di Hong Kong.

Dome of The Light 光之穹頂2.0再進化
Menuju ke sanaDome of The Light dapat dinikmati di Formosa Boulevard Station, yang merupakan satu-satunya stasiun dimana jalur MRT Jingga (Daliao-Sizihwan) dan jalur MRT Merah (Siaogang-Gangshan) bertemu.
Jam Buka Tutup
lihat ke sini, untuk memastikan apakah pertunjukan ini akan di adakan atau tidak serta kapan pertunjukan akan diadakan
FREE
Di sana
Karena waktu pertunjukan yang cukup singkat (3-7 menit saja), jadi kami datang ke sana lebih cepat dari pada jam pertunjukan. Ternyata di area pertunjukan (yang mana di pusat stasiun Formosa Boulevard yang berbentuk bulat) sudah banyak orang-orang yang duduk untuk menunggu pertunjukan.
Semakin mendekati waktu pertunjukan, orang-orang semakin penuh dan untungnya karena kami datang lumayan awal kami masih mendapatkan tempat di bagian depan.
Pertunjukan dimulai dan kami mulai menikmati pertunjukan. Saya sendiri ragu apakah pertunjukan ini dual language atau hanya satu bahasa saja, karena suaranya sulit dimengerti (karena terlalu bergaung). Jadi asumsikan saja cuma satu bahasa (Bahasa China). Namun permain cahayanya jelas indah.
Karena waktu pertunjukan yang cukup singkat (3-7 menit saja), jadi kami datang ke sana lebih cepat dari pada jam pertunjukan. Ternyata di area pertunjukan (yang mana di pusat stasiun Formosa Boulevard yang berbentuk bulat) sudah banyak orang-orang yang duduk untuk menunggu pertunjukan.
Semakin mendekati waktu pertunjukan, orang-orang semakin penuh dan untungnya karena kami datang lumayan awal kami masih mendapatkan tempat di bagian depan.
Pertunjukan dimulai dan kami mulai menikmati pertunjukan. Saya sendiri ragu apakah pertunjukan ini dual language atau hanya satu bahasa saja, karena suaranya sulit dimengerti (karena terlalu bergaung). Jadi asumsikan saja cuma satu bahasa (Bahasa China). Namun permain cahayanya jelas indah.
Dragon Tiger Pagodas(龍虎塔) Lónghǔ Tǎ
Menuju ke sana
Pagoda Naga Harimau dapat dijangkau dengan menggunakan gabungan MRT dan bus. MRT dengan menuju ke stasiun Ecological District Station (jalu Merah R15). Sesampainya di stasiun bisa menuju bagian informasi untuk menanyakan terkait bus R51 yang menuju ke Pagoda Ini.
Kapan harus turun? Saat banyak orang turun (haha, tidak membantu namun hampir selalu berhasil). Atau kalau sudah melihat taman besar di sebelah kanan jalan makan berhentilah, karena didekat taman itulah pagoda ini berada.
Akhirnya kami pulang dengan taksi menuju stasiun Ecological District dengan dibantu seorang mas-mas yang sebenarnya bahasa Inggrisnya juga terbatas (Soalnya minta bantuan polisi, polisinya pas diajak ngomong bahasa Inggris langsung ngabur hahaha). Yah bagaimana pun terima kasih sekali sama mas-mas yang tidak diketahui namanya itu. Karena mas lah kami bisa kembali ke hostel dengan selamat.
Jam Buka Tutup
Pagoda Naga Harimau dapat dijangkau dengan menggunakan gabungan MRT dan bus. MRT dengan menuju ke stasiun Ecological District Station (jalu Merah R15). Sesampainya di stasiun bisa menuju bagian informasi untuk menanyakan terkait bus R51 yang menuju ke Pagoda Ini.
Kapan harus turun? Saat banyak orang turun (haha, tidak membantu namun hampir selalu berhasil). Atau kalau sudah melihat taman besar di sebelah kanan jalan makan berhentilah, karena didekat taman itulah pagoda ini berada.
Rute Bus R51
Tips:
Jujur kami tidak mengalami kendala ketika menuju ke pagoda, namun bermasalah ketika pulang. Kami kesulitan menemukan halte bus untuk menuju ke stasiun MRT lagi. Bertanya ke beberapa orang dan berhasil menemukan halte (mungkin juga karena sedang ada pasar malam), namun tidak ada bus yang beroperasi.Akhirnya kami pulang dengan taksi menuju stasiun Ecological District dengan dibantu seorang mas-mas yang sebenarnya bahasa Inggrisnya juga terbatas (Soalnya minta bantuan polisi, polisinya pas diajak ngomong bahasa Inggris langsung ngabur hahaha). Yah bagaimana pun terima kasih sekali sama mas-mas yang tidak diketahui namanya itu. Karena mas lah kami bisa kembali ke hostel dengan selamat.
Jam Buka Tutup
08.00 - 17.00
Namun dari yang saya lihat di sana pagoda ini tetap buka sampai malam (kami bahkan sempat masuk ke dalamnya)
FREE
Di sana
Sebenarnya kami dianjurkan pergi ke Night Market yang kebetulan memang sedang di adakan di Kaohsiung Arena (MRT Jalur Merah, R14). Namun sebelum ke sana saya masih penasaran sama Pagoda Naga Harimau yang bisa dikatakan ikon utamanya Kaohsiung (soalnya besok kan udah pulang)Ternyata di daerah pagoda juga ada pasar malam (memang pantas dikatakan Taiwan ini negaranya Pasar Malam). Akhirnya kami mengurungkan niat ke pasar malam di Kaohsiung Arena dan menikmati pasar malam yang ada di sekitar pagoda.
Pagoda Naga Harimau
Tips:
Masukklah dari sebelah kiri kenanan (Naga ke Harimau) karena dikatakan bahwa hal tersebut dapat menghilangkan kesialan (Hal itu melambangkan keberuntungan karena telah berhasil melewati kesengsaraan.)

Salah satu dinding dalam pagoda

Pasar malam di sekitar pagoda
Tips:
Masalah makan (apalagi buat yang muslim) di Taiwan sepertinya memang sedikit bermasalah. Namun dengan pergi ke pasar malam sebenarnya cukup membantu dalam hal memilih makanan. Salah satu makanan favorit saya di pasar malam di Taiwan ini adalah Cumi Goreng/Bakar dan Jamur Goreng.
Seafood insyaallah ga bermasalah dengan penyembelihan dsb dan karena di pasar malam umumnya penjual hanya menjual satu atau dua jenis makanan, maka kita bisa melihat proses masak dan dimasak berbarengan dengan apa saja.
Pilihan lainnya adalah buah (buah-buah di Taiwan segar dan enak) dan yang lain yang tidak boleh ketinggalan adalah jagung rebus/bakar. Dan sebagai pencuci mulut dapat di tutup dengan es krim.
Bonus tambahan
Seperti yang sudah saya sampaikan di atas bahwa saya ingin sekali mencicipi kereta cepat (THSR) di Taiwan yang katanya mirip dengan Shinkansen. Stasiun THSR di Kaohsiung adalah di Zuoying (THSR) yang berada di jalur merah (R16). Jika dari Formosa Boulevard cukup naik kereta ke arah Gangshan.Tips:
Karena harga THSR lumayan (mahal) jadi conbalah untuk memesan dari Indonesia karena akan ada diskon 20% untuk pembelian melalui web. Jangan lupa print tiket dan tukarkan tiket di stasiun untuk mendapatkan tiket THSR yang sesungguhnya.
Duduklah pada tempat yang sudah disediakan (bagi yang di gerbong bernomor), karena akan ada penumbang yang bergantian mengisi kursi (kursi Anda mungkin akan digunakan oleh orang lain setelah Anda turun). Kalau tidak salah, ada juga gerbong yang tidak bernomor (bebas duduk di mana saja, namun cepet-cepetan)
Datanglah awal karena kereta ini tidak akan menunggu Anda untuk datang.
Peron THSR
Tiket THSR
Overall
Untuk Tainan
Kalau saya sendiri sih menikmati perjalanan ke kota tua seperti Tainan. Memang tidak bisa dibandingkan antara Kyoto, Jepang dengan Tainan karena level pelestarian di Kyoto jelas lebih tertata. Tainan terjebak di antara kota yang ingin dipertahankan sejarahnya namun di beberapa sisi terlihat pembangunan yang lebih menuju pada kota modern.
Destinasi wisata yang saya datangi juga terlihat sepi. Kami hanya bertemu dengan beberapa siswa yang sedang mencari bahan untuk tugas, sehingga kami berfikir mungkin kami datang ke lokasi yang salah (hahaha, ini beneran terjadi)
Perpindahan dengan bus juga membuat perjalanan menjadi was-was, karena saya harus memasang alarm agar tidak ketinggalan bus berikutnya (kalau terlewat berarti harus menunggu 30 - 60 menit lagi dan itu menyebalkan sebenarnya)
Selain itu, karena menggunakan bus, jangan lupa dengan trik menunjukkan lokasi yang kita tuju ke supir untuk memastikan supir memberhentikan di tempat tersebut.
Jika ada yang ingin mencoba ke Tainan dengan waktu yang terbatas, saya sendiri lebih menyarankan untuk memilih rute bus 99 menuju Cigu Salt Mountain. Perjalanan ke sana memang memakan waktu yang lama, namun pemandangan yang didapatkan lebih wah (sepertinya... karena saya sendiri tidak sampai ke sana karena sudah harus segera ke Kaohsiung)
Untuk Kaohsiung
Saya tidak bisa berkata banyak tentang Kaohsiung karena insiden di Tainan yang menyebabkan kami sampai di Kaohsiung sudah sore sekali. Namun jika ada kesempatan lagi, saya mau mengeksplorasi Kaohsiung lebih lanjut.
Oh ya satu yang saya sangat ingat adalah KMRT menggunakan banyak sekali komik untuk pemasarannya. Ada beberapa tokoh komik (sepertinya original) yang digambarkan dalam seragam (seragam yang digunakan di KMRT), seperti masinis, mekanik, dan penjual karcis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar